1. Pastikan lidahmu hafal kalimat qabul di luar kepala. Coba latihan dengan kakak laki-laki calon istrimu, atau bahkan langsung dengan calon mertua
Banyak-banyaklah berlatih agar lidahmu terbiasa melafalkan kalimat ijab qabul. Ketika kamu sudah terbiasa dan bahkan hafal kalimat itu di luar kepala, tentu risiko untuk salah dalam mengucapkannya menjadi lebih
2. Lakukan olahraga ringan seminggu sebelum melaksanakan ijab qabul. Boleh juga sekalian ajak teman — hitung-hitung bachelor party
Olahraga ringan dapat melancarkan aliran darahmu, sehingga tubuhmu lebih segar dan fit ketika hari-H datang. Olahraga juga baik untuk hati dan pikiranmu, karena dengan berolahraga, hormon-hormon endorfin akan dilepaskan, sehingga akan muncul perasaan bahagia, dan perasaan damai dalam hati.
Tak usah olahraga yang berat-berat, apalagi jika kamu masih harus sibuk mengurus tetek-bengek pernikahan. Cukup olahraga saja keliling komplek atau main tenis dan bulutangkis dengan teman karib. Yah, hitung-hitung “bachelor party” ala Indonesia, lah…
3. Begitu kamu gugup, ingatkan diri bahwa kamu hanya harus mengucapkan satu kalimat saja. Ini lebih sederhana dari yang kamu kira
Hindari semua takhayul dan pikiran negatif. Hal ini hanya akan membuatmu semakin tersiksa. Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan. Bagaimanapun juga, kamu harus tetap tenang, dan usahakan harus rileks. Kamu bisa mencoba menarik nafas dalam-dalam untuk mengurangi kegugupan dalam hati.
Begitu terserang panik, ingatlah bahwa kamu hanya harus mengucapkan satu kalimat saja. Memang kalimat ini kalimat yang berat maknanya, tapi mengucapkannya tak akan sesulit yang kamu kira. Yang sederhana jangan dibikin sulit, ya.
4. Sebelum beraksi, pastikan perutmu terisi. Tentu kamu tak mau upacara yang sakral dikejutkan dengan suara perut keroncongan
Kamu bisa mencoba makan sepotong roti, maupun satu atau dua buah pisang. Bisa juga makan satu buah apel agar perutmu tidak lapar.
Tapi ingat! Sedikit saja ya, pastikan perutmu jangan sampai merasakan begah yang berlebihan. Hindari makanan-makanan yang berat seperti nasi ayam atau gudeg. Kamu pasti juga nggak mau bersendawa di depan penghulu ‘kan?
5. Untuk menenangkan diri, ajaklah sahabat, saudara, atau bahkan calon istrimu mengobrol
“Tadi kamu diapain sama Mbak Kebaya-nya?”“Ya biasa, diukur badannya.”“Tambah gendut gak?”“Ah, kamu ini–“
Mengobrol dan bercanda ringan akan sangat efektif untuk mengurangi ketegangan. Kamu jadi bisa ingat lagi bahwa ijab qabul, walaupun sakral, bukanlah satu-satunya hal yang ada di hidupmu.
Bicarakanlah hal-hal yang santai, atau behkan lelucon-lelucon ringan. Sedikit senyum dan tawa akan membuatmu lebih percaya diri dan rileks. Di tengah-tengah persiapan pernikahan yang melelahkan, pasti ada saja hal kok yang bisa ditertawakan. Kalau perlu, tonton saja video-video lucu di Vine atau bacalah buku ringan. Jangan biarkan pikiranmu memutarkan kekhawatiran yang tak akan menguntungkanmu.
6. Jangan pernah percaya mitos-mitos tentang pernikahan, apalagi yang tidak masuk akal. Percaya itu sama Tuhan!
Semakin dekat ke hari-H, semakin sering pula kamu akan mendengar orang di sekitarmu membisikkan mitos-mitos soal pernikahan. Entah maksud mereka bercanda atau serius, kamu tertawakan saja ya mitos-mitos itu.
“Bro, kalo salah ngucapin ijab qabul pernikahan lo bisa diundur sampai sebulan lho…”
Ealah, mitos! Sekali lagi, jangan percaya! Jika kamu terus menerus memikirkan hal ini, maka akan semakin menciutkan rasa percaya dirimu bukan tidak mungkin jika nanti kamu menjadi semakin gugup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar